It's too sad to be dependence.
Aku tidak tahu apakah penggunaan bahasanya tepat atau tidak, tapi itu sangat menggambarkan saat ini.
Semuanya telah ku ceritakan pada diriku sendiri.
Rasanya sudah ku keluarkan semuanya di sini. Di dalam diriku.
Kata demi kata yang ku tuliskan ini mengandung arti yang muncul di kepala ku.
Aku mengerti, dan semuanya jelas bagiku.
Apakah kau bisa melihatnya? huh?
Langit tak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi. Aku sering dengar itu.
Menurut ku, itu juga berlaku untuk tanah, bahkan untuk kotoran.
Dan aku, tak perlu menjelaskan semuanya juga kan? Kau pasti mengerti.
Ini batu loncatan? Ah! Iya! Mungkin saja.
Untuk lari dari diri yang dulu.
Kau ingin memulainya? Apa kau yakin?
Tak akan ada kata kembali untuk sekali kau memulainya!
Kau bisa saja kembali, tapi kau akan lebih membenci!
Kau mau memulai? Huh???!
Hey, hey!!!! Cobalah lebih kuat!
Sungguh menyakitkan bukan untuk menjadi terlihat orang yang paling menyedihkan di depannya?
Ah!! Bisakah kau ikut sedih tanpa menyemangati ku?
Aku terlihat semakin buruk ketika kau selalu memberi harapan di tengah kesedihan.
Seperti aku tak bisa apa-apa! Seperti aku selalu saja sedih.
Kau tahu? Aku selalu punya harapan yang terselip sekalipun badai kehidupan datang.
Kau tak tahukah?? Karena itu di dalam hatiku!!!
Cobalah untuk ikut merengek bersama ku....
Hanya itu......
Hey!!! Dan cobalah lebih kuat!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar